Iklan yang mana sebagai pesan, dapat menyajikan suatu produk untuk masyarakat melalui media yang kemudian diharapkan dapat membujuk konsumen untuk mengonsumsi produk tersebut (Triadi dan Bharata, 2010:3). Legasari (2013:5) menyatakan bahwa iklan yang efektif adalah iklan yang dapat menyampaikan informasi produknya secara kreatif agar dapat meyakinkan konsumen terkait makna iklan tersebut.
Dalam pandangan posmodernisme, iklan merupakan representasi dari berbagai karakter masyarakat. Iklan memiliki sifat nyata sekaligus semu. Danesi dalam Ardiyanto (2012) menyatakan bahwa kemampuan dari iklan yang kemudian membentuk serta merubah pola pikir masyarakat itulah yang menjadikan iklan dapat dikatakan sebagai bagian dari budaya postmodern.
Berikut analisis iklan rokok gudang garam internasional yang menggunakan model analisis semiotika Charles Sanders Pierce.
Iklan rokok gudang garam internasional merepresentasikan kegagahan dan keberanian dari seorang laki-laki. Pada iklan tersebut, menunjukkan rokok gudang garam internasional yang diproduksi bagi laki-laki yang memperhatikan kepercayaan diri serta berani untuk tampil bebas yang mana dikemas dengan bahasa dan gambar yang menarik. Iklan rokok ini menggunakan model laki-laki dengan memperlihatkan bentuk tubuh gagah yang gemar berpetualang. Berpetualang biasanya dikaitkan dengan pantang menyerah dalam menghadapi rintangan yang ada. Identitas laki-laki tersebut dikonstruksikan oleh pihak pengiklan.
Daftar Literatur
Eryza. (2021). Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce Iklan Konsumen Rokok Gudang Garam Internasional di Media Youtube. Diakses dari rokokgudanggaram.pdf
Haryadi, T. (2019). Analisis iklan televisi sampoerna hijau versi “es kacang ijo” dengan pendekatan semiotika roland barthes. JADECS (Jurnal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies), 1(1). Diakses dari http://journal2.um.ac.id/index.php/dart/article/viewFile/182/148
Comments