top of page
petrajodritehupuri

Analisis hiper-ritualisasi iklan Dettol Laundry Sanitizer

Iklan merupakan media promosi yang digunakan oleh para produsen untuk memperkenalkan produk barang dan jasa yang mereka sediakan. Tujuan utama dari iklan tentunya untuk menarik minat konsumen terhadap suatu produk. Para pembuat iklan pada umumnya membuat iklan berdasarkan pada kondisi sosial masyarakat sekitar, atau dengan kata lain iklan biasanya mengadopsi wacana sosial yang ada di masyarakat.


Seperti yang disebutkan Goffman bahwa Iklan biasanya membuat sebuah realitas semu yang lebih baik dari realitas nyata yang ada di masyarakat, hal ini yang disebut Goffman sebagai Hiper-ritualisasi. Realitas yang ditampilkan dalam iklan ini biasanya bersumber dari masyarakat itu sendiri. Hal ini sama seperti apa yang sudah disinggung pada paragraf sebelumnya bahwa iklan cenderung memuat wacana sosial atau kondisi masyarakat.


Berikut ini penulis akan mencoba menganalisis secara sederhana hiper-ritualitas yang ada dalam suatu iklan, dalam hal ini adalah iklan Dettol Laundry Sanitizer.


Gambar 1 : seorang Ibu yang sedang memasak




Gambar 2 & 3 : Ibu yang sekaligus juga memperhatikan anak-anaknya yang sedang bermain.


Gambar 4 : Ayah yang baru saja pulang dari luar rumah.



Gamba 5 : Ayah, Ibu, dan anak-anak yang menunjukan ekspresi bahagia.


Iklan Dettol ingin menampilkan peran ideal dari masing-masing gender, misalnya perempuan yang digambarkan sedang berada didapur dan sedang memasak. Meskipun sedang memasak, perempuan tersebut juga memperhatikan anak-anaknya yang sedang bermain. Disini tergambar peran ideal dari seorang perempuan dalam masyarakat Indonesia, yaitu bahwa perempuan tugasnya adalah memasak dan menjaga anak-anak di rumah, sementara laki-laki berbeda. Pada gambar ke 4 terlihat seorang laki-laki yang baru saja tiba di rumah dan jika dilihat dari pakaian yang dia kenakan, dapat disimpulkan bahwa laki-laki tersebut baru saja pulang kerja. Secara tidak langsung Iklan ingin menggambarkan bahwa laki-laki beraktivitas di luar rumah dan perempuan sebaliknya.


Dari penjelasan di atas ada suatu kesimpulan yang bisa ditarik, yaitu tentang peran ideal yang dibungkus ulang dalam tampilan iklan. Pada akhirnya sama seperti yang dijelaskan oleh Goffman bahwa iklan merupakan replikasi hyper-ritualitas dari interaksi sosial yang ada dalam masyarakat. Para pengiklan mendapatkan ide atau terinspirasi dari interaksi sosial masyarakat, hanya sja visual yang ditampilkan di ubah agar lebih menarik dengan cara melewati proses editing dan sebagainya.

33 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page