top of page
petrajodritehupuri

Analisis Semiotika Iklan Extra Joss anggur “Bukan aki-aki”

Iklan merupakan sebuah alat untuk mempromosikan suatu produk baik barang maupun jasa. seiring dengan berjalannya waktu, iklan terus mengalami perkembangan dan di abatv 21 ini menjadi semakin baik dari sisi audio maupun visualnya. Di dalam iklan sendiri tersirat berbagai makna yang sebenarnya bisa dicari tau diluar dari apa yang ditampilkan oleh pembuat iklan. berikut ini penulis akan menganalisis iklan Extra Joss menggunakan konsep Semiotika dari Ronald Barthes.


Dalam membahas tentang semiotika, Barthes mengembangkan semiotika dalam dua tahap utama, yaitu Denotasi (Signifier) dan yang kedua adalah Konotasi (Signified). Menurut Barthes dalam (Septiani, 2019) Denotasi di sini merupakan tanda yang penandanya mempunyai tingkat kesepakatan yang tinggi. Denotasi ini merupakan tahapan pertama yang mana maknanya bersifat tertutup dan denotasi ini menghasilkan makna yang eksplisit (tidak bertele-tele), selanjutnya adalah konotasi. Konotasi merupakan system pemaknaan tahap kedua yang mana tahapan ini menggambarkan tentang apa yang terjadi saat tanda bertemu dengan emosi atau perasaan. Konotasi ini pada realitasnya bersifat subjektif atau dengan kata lain karena ini menyangkut dengan pemaknaan menggunakan perasaan, jadi pemaknaan dari setiap orang tentunya berbeda-beda atau bersifat subjektif. Selain kedua tahap di atas, masih ada satu hal lagi yang menjadi perhatian Barthes dalam semiotikanya, yaitu Mitos. Mitos ini masuk pada system pemaknaan kedua sama halnya dengan konotasi.


Berikut ini adalah analisis semiotika dari iklan Extra Joss Anggur “Bukan Aki-Aki”


Gambar 1: Tampilan awal iklan. Link: https://www.youtube.com/watch?v=yIQxnLGlU2E


Makna denotasi: dari tampilan di atas bisa dilihat bahwa ada seorang laki-laki yang sedang berolahraga dengan cara memukul samsak tinju. Laki-laki yang ditampilkan dalam iklan ini menggunakan kaus kutang berwarna hitam yang bertuliskan “Gue laki”.


Makna Konotasi: agar telihat sebagai seorang laki-laki, maka harus melakukan olahraga seperti seorang petarung (Memukul samsak tinju). Dalam scene ini iklan ingin menunjukan bahwa seorang laki-laki harus melakukan kegiatan olahraga layaknya seorang petarung. Latar yang ditampilkan di sini adalah Gudang yang berdebu, jadi seorang laki-laki juga tidak boleh takut akan debu yang ada.


Mitos : agar telihat sebagai seorang laki-laki, maka harus melakukan olahraga seperti seorang petarung (Memukul samsak tinju). Seorang laki-laki baru bisa dikatakan sebagai seorang laki-laki yang kuat saat dia bisa melakukan olahraga yang berat meskipun ada di tempat yang kotor seperti itu.


Gamba 2

Makna denotasi: terlihat ada seorang lelaku dengan kumis yang hendak meminum Extra Joss rasa anggur. Sebelum meminum Extra Joss itu, dia berkata “Saatnya minum yang laki”


Makna konotasi: Merasa menjadi seorang lelaki setelah meminum Extra Joss anggur. Seseorang baru bisa disebut sebagai seorang laki-laki saat dia sudah meminum minuman berenergi seperti Extra Joss Anggur ini.


Mitos : Merasa menjadi seorang lelaki setelah meminum Extra Joss anggur. Laki-laki selali identikan dengan minuman berenergi karena sejak dulu hal yang terkonstruksi di masyarakat adalah bahwa seorang laki-laki sejati harus melakukan kegiatan fisik yang berat dan tentunya saat melakukan kegiatan itu laki-laki membutuhkan energi yang banya, nah cara mendapatkan energi itu yah dengan meminum minuman berenergi seperti Extra Joss.


Gambar 3

Makna Denotasi: Pada Scene ini pria pada iklan mengucapkan kata-kata “Gue laki!” sambil meletakan tangan kanannya di dada sebelah kirinya.


Makna Konotasi: laki-laki sejati minumnya Extra Joss anggur. Hampir sama dengan scene-scene sebelumnya, pada scene ini iklan ingin menunjukan bahwa laki-laki sejati adalah mereka yang minum Extra Joss.


Gambar 3

Makna Denotasi: scene akhir ini menunjukan seorang lelaki pertarung yang menggunaka kaus kutang warna hitam yang mana di belakangnya terdapat tulisan “Bukan Aki-Aki”.


Makna Konotasi:laki-laki adalah orang-orang masih kuat secara fisik. Di sini scene ingin menampilkan seorang laki-laki yang fisiknya masih kuat saja, padahal jika mau dilihat lebih dalam sebenarnya aki-aki juga masih bisa disebut sebagai seorang lelaki walaupun sudah tua, tapi di sini iklan memframing masyarakat bahwa seseorang baru bisa dikatakan laki saat dia masih memiliki fisik yang kuat. Kalua begitu Aki-aki disebut apa?

17 views0 comments

Comentarios


bottom of page