Iklan menjadi salah satu hal yang dekat dengan kita dan hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat dipenuhi oleh iklan. Sehingga banyak perusahaan periklanan berkompetisi untuk mendapatkan banyak keuntungan dari konsumen dari iklan yang mereka sediakan. Dimana iklan menjadi sebuah nilai penjualan yang didapatkan oleh perusahaan dan dipercaya juga menjadi penghubung antara perusahaan dan konsumennya.
Dimana saat mereka (konsumen) menonton film, kartun, ataupun berita dari televisi akan bertemu dengan iklan. Bahkan saat membaca berita di koran akan menemukan iklan. Saat bermain game di gadget, menonton Youtube akan ada iklan. Dengan adanya iklan, memberikan dampak positif dengan membantu atau melariskan produk barang atau jasa yang diiklankan. Iklan juga bisa memberikan peringatan atau himbauan kepada masyarakat, seperti iklan rokok yang selalu ada peringatan bahwa “rokok akan membunuhmu”.
Itu menjadi suatu hal baik dari adanya iklan. Iklan dapat meningkatkan penjualan dengan mempromosikan barang atau jasa tersebut agar dikenal atau terkenal di masyarakat, sehingga masyarakat dipengaruhi untuk membeli atau memakai barang atau jasa yang di iklankan. Namun, terkadang kita tidak menyadari bahwa iklan memberikan perpektif atau sudut pandang baru. Contohnya adalah pada sebuah iklan sabun cuci baju, cuci piring, pembersih lantai yang selalu dibintangi oleh para kaum perempuan. Dimana terdapat pemikiran dari masyarakat bahwa perempuan yang seharusnya mengurus urusan rumah tangga atau berada di dapur saja.
Iklan tersebut juga sudah seperti hal yang wajar dan menyetujui stigma bahwa perempuanlah yang harus mengurus rumah tangga dan selalu berada di dapur. Melihat iklan tersebut mengingatkan bahwa saat ini sudah ada yang namanya emansipasi perempuan. Akan tetapi, iklan tersebut tetap memberikan pemikiran bahwa “seharusnya perempuan yang bekerja di rumah dan selalu di dapur dan melakukan beberapa pekerjaan domestik”.
Maka hal, iklan memberikan dampak pada masyarakat yaitu iklan memberikan dan membuat persepsi tertentu. Contohnya adalah iklan tentang kecantikan yang menggunakan model atau bintang iklannya yang putih, tinggi, dan menarik perhatian dengan berpenampilan cantik dan memiliki tubuh yang ideal. Dimana seseorang dianggap “cantik” adalah bentukannya sama dengan bintang iklan tersebut. Dampak lainnya adalah iklan membuat masyarakat untuk berperilaku konsumtif. Iklan dapat dikatakan sukses bila nilai penjualannya meningkat dan menarik banyak perhatian pelanggan atau konsumen.
Dimana kita membeli atau memakai suatu barang adalah hanya karena keinginan bukan kebutuhan. Salah satunya adalah pada iklan rokok. Dimana saat konsumen membeli produk tersebut hanya karena keinginan karena ada yang beranggapan bahwa “ga ngerokok ga gaul”. Keinginan untuk terlihat tampil modern atau gaul dengan merokok. Bahwa iklan rokok tersebut mempromosikan produk berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dan secara tidak langsung membentuk identitas diri mereka sebagai bagian dari manusia modern.
Referensi
Imanto, T. (2012) Pengaruh Iklan Televisi dalam Pencitraan Gaya Hidup. https://www.esaunggul.ac.id/pengaruh-iklan-televisi-dalam-pencitraan-gaya-hidup/
Talakua, Y. (2018). Persepsi Masyarakat Terhadap Iklan Rokok di Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Simulacra, 1(1), 65-78.
Khusnaeni, N. L., Yulianto, E., & Sunarti, S. (2017). Pengaruh iklan terhadap sikap konsumen serta dampaknya pada keputusan pembelian (survei pada mahasiswa s1 universitas brawijaya malang pengguna kartu seluler telkomsel 4g lte yang pernah melihat iklan telkomsel 4g lte versi “nixia gamer”). Jurnal Administrasi Bisnis, 47(2), 49-56.
コメント