Iklan merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan produk yang telah diproduksi. Jika dilihat secara umum, iklan juga bisa dianggap sebagai sebuah media komunikasi antara produsen dengan para konsumen. Tentunya iklan memiliki dampak baik dampak negatif maupun dampak positif.
Para produsen iklan biasanya mendapatkan ide untuk membuat suatu iklan dari kondisi masyarakat disekitar mereka, jadi biasanya iklan seakan menjadi sebuah cerminan atau representasi kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat. Para produsen iklan juga biasanya membuat iklan menjadi lebih menarik agar bisa menarik minat konsumen. Jadi dengan berbagai strategi komunikasi, iklan yang dihasilkan seakan bisa membentuk masyarakat.
Seiring dengan berjalannya waktu, iklan terus mengalami perkembangan jadi iklan secara tidak langsung bisa membentuk gaya dan pola hidup masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal daerah perkotaan. Sadar atau tidak setiap harinya pasti kita akan berjumpa dengan berbagai iklan yang tersebar diberbagai media.
Menurut Williamson (1978) dalam Bimo (2011), Iklan merupakan suatu proses untuk mendoktrin ideologi dalam benak konsumen, sehingga nantinya konsumen merasa bahwa mereka merupakan bagian dari isi iklan tersebut. Ideologi yang dimaksudkan oleh Williamson ini merupakan makna yang dijadikan kebutuhan oleh beberapa kondisi masyarakat. umumnya manusia mendefinisikan dirinya berdasarkan pada apa yang dia miliki dan menurut Willianson Iklan merupakan sebuah jalur untuk mendapatkan identitas tersebut.
Berdasarkan pada pernyataan di atas, penulis melihat bahwa disini iklan digunakan sebagai sebuah media untuk mendoktrin atau kata lainnya untuk memframing pikiran konsumen sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para produsen. Saat iklan berhasil untuk mendoktrin pemikiran masyarakat maka dalam benak masyarakat akan muncul sebuah kebutuhan palsu yang mana masyarakat akan membeli barang yang sebenrnya tidak mereka butuhkan, jadi salah satu dampak dari iklan adalah munculnya kebutuhan palsu yang diikuti dengan sifat konsumtif.
Iklan juga bisa disebut tidak realistis, mengapa demikian? Karena perusahaan pemilik produk dan/atau jasa pada umumnya ingin kita untuk percaya bahwa kita harus menjalani kehidupan sesuai denga napa yang mereka tampilkan pada iklan dengan cara yah membeli berbagai produk dan/jasa yang mereka tawarkan lewat iklan. Selain itu melalui iklan tentunya akan muncul sebuah konstruksi akan suatu produk dan/jasa yang diproduksi, jadi selain menjadi media komunikasi antara produsen dengan komsumen, iklan juga bisa menjadi media untuk membentuk sebuah realitas baru dimasyarakat.
Sumber:
Bimo, A. (2011). Dampak Iklan Terhadap Kelas Sosial Dalam Masyarakat. Humaniora, 2(1), 326-334. Diakses dari https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/download/3020/2409. Pada 12 Oktober 2021.
https://kuliah.uajy.ac.id/mod/resource/view.php?id=269346
Comments