top of page
Writer's pictureTheodora Raesita

Iklan Head and Shoulders dengan Gender

Menurut Kotler dan Keller (2007) dalam Arista D, menyatakan bahwa iklan adalah segala sesuatu yang berbentuk presentasi non-pribadi dan promosi suatu gagasan, sponsor tertentu, barang atau jasa yang haru dibayar. Menurut Tjiptono (2001) dalam Arista D, juga menyatakan bahwa iklan juga dapat dimanfaatkan untuk membangun suatu citra dalam jangka panjang dan juga dapat memicu suatu penawaran atau pembelian.

Dalam analisis iklan kali ini, penulis menilik iklan shampo head and shoulders oleh Joe Taslim. melihat banyak iklan shampo di Indonesia, menggunakan peran wanita didalamnya dengan rambut panjang dan berkilauan. Dalam beberapa tahun ini shampo Head and Shoulders menggunakan Joe Taslim sebagai tokoh utamanya.

Keterikatan konstruksi gender dalam masyarakat seringkali menyebabkan adanya beberapa kondisi dimana ketidakadaan antara laki-laki dan perempuan. Kontruksi masyarakat sudah terbentuk dengan banyaknya iklan sampo yang menyuguhkan rambut panjang, hitam dan berkilau dengan peran wanita dalam iklan. Kali ini menyuguhkan laki-laki sebagai tokoh utama dengan ramput pendek ala laki-laki yang rapi dan terlihat maskulin dengan pakaian kantornya.


Dalam video iklan yang berdurasi kurang lebih 30 detik ini menunjukkan adanya gender yang diangkat. Misalnya saja dengan adanya wanita yang dapat bekerja kantoran dengan wajah yang bahagia dan ceria. Terlihat bekerja dengan baik dan tanpa hambatan. Hal yang menarik perhatian yang diangkat adalah adanya iklan shampo oleh laki-laki yang mulai terusdigunakan dengan shampo lain.

Iklan ini bertujuan untuk mengajak penonton membeli shampo head and shoulders, khususnya bagi mereka yang memiliki kerja di luar ruangan. diperlihatkan dengan detik ke enam. Dimana scene pertama pemeran utama sudah mencuci rambut tetapi ketika beraktivitas di luar ruangan berkeringat. Kemudian akan menimbulkan rasa gatal atau adanya ketombe dan bau yang tidak sedap. Tetapi ketika sudah menggunakan shampo head and shoulders maka pemeran utama merasa kesegaran dan perbedaan dari sebelumnya. Audio dan estetika video di tunjukkan dalam penayangan iklan dengan baik.



Arista, D., & Astuti, S. R. T. (2011). Analisis pengaruh iklan, kepercayaan merek, dan citra merek terhadap minat beli konsumen. Jurnal Ilmiah Aset, 13(1), 37-45.

Winarni, R. W. (2015). Representasi kecantikan perempuan dalam iklan. Deiksis, 2(02), 134-152.

https://www.youtube.com/watch?v=QBN3tZhgw5k

5 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page