sumber : youtube
Iklan menjadi salah satu alat untuk mengkomunikasikan pesan yang disampaikan oleh produsen kepada konsumen. Karenanya dalam pembuatan iklan, selalu dibuat dengan semenarik mungkin dan sesuai dengan target pasar yang dituju agar pesan yang ada tersampaikan. Namun, seiring berjalannya waktu pesan-pesan yang disampaikan oleh produsen melalui tidak hanya menunjukkan mengenai produk yang dijual, melainkan terdapat makna-makna lain yang timbul di dalam iklan. Makna-makna ini dapat berupa bagaimana keadaan kehidupan masyarakatnya dimana memiliki peran sebagai aktor sosial (Riza, 2016). Pada tulisan ini, mencoba mengambil contoh salah satu iklan oskadon - pasar menggunakan analisis semiotika untuk melihat bagaimana tanda-tanda yang ada menjadi sebuah makna baik denotasi maupun konotasi yang ada dalam iklan dengan.
sumber : youtube
Yang pertama adalah dimana iklan ini menyorot mengenai keadaan pasar yang ramai dengan segala aktivitasnya. Keadaan pasar yang ramai sebagai penanda, dapat dimaknai secara denotasi sebagai adanya kesibukan masing-masing dengan melakukan aktivitasnya sebagai pembeli, sebagai penjual dan dalam keadaannya menunjukkan bahwa dalam keadaan pagi hari. Secara singkat, adanya kegiatan pagi hari dipasar. Secara konotasi, aktor-aktor yang berada dalam pasar yang menjadi target utama dalam segmentasi pasar dari produk ini. Tidak hanya itu, pasar tidak hanya sebagai tempat melakukan kegiatan jual beli, namun juga dapat menjadi tempat bersenang-senang bagi anak-anak.
sumber : youtube
Kedua, diperlihatkan adanya ekspresi atau mimik wajah yang menahan rasa sakit di bagian pundak dan pinggang. Secara denotasi, dimaknai sebagai kelelahan dalam memikul dan menanggung beban yang ada. Terlebih lagi harus menjajahkan dagangan dengan berjalan kaki dan jasa becak yang mengangkut penumpang yang memiliki berat badan yang lebih tanpa menggunakan transportasi sehingga beban yang ada menjadi lebih berat. Secara konotasi,
bahwa pedagang dan tukang becak harus memiliki kekuatan yang lebih dalam melakukan pekerjaannya.
sumber: youtube
Ketiga, terlihat bahwa laki-laki yang memberikan solusi berupa produk yang ada dengan mimik wajah yang penuh sukacita. Makna denotasi dari ini adalah adanya solusi yang dapat memecahkan permasalahan sakit pinggang, punggung dan bahu dari para aktor sosial yang berada di pasar. Makna konotasi dari ini adalah adanya klaim secara tidak langsung bahwa laki-laki yang dapat memecahkan sebuah masalah terutama mengenai kekuatan tubuh dimana mendukung adanya label bahwa seorang laki-laki harus kuat.
sumber: youtube
Keempat, terlihat adanya perempuan yang memimpin dalam bernyanyi dan menari bersama para aktor sosial yang ada di pasar. Secara denotasi memperlihatkan adanya sukacita setelah mendapatkan solusi dari rasa sakit yang dirasakan yang diungkapkan melalui nyanyian dan tarian yang dapat bergerak bebas. Makna konotasi yang ada dimana perempuan menjadi pemimpin tarian dimana secara tidak langsung mencerminkan masyarakat sosial dimana menari adalah peran perempuan.
sumber: youtube
Kelima, adanya perempuan yang menghampiri aktor sosial yang mengalami sakit pada anggota tubuh yang ditunjukkan oleh adnaya mimik wajah. Secara denotasi, adanya kepedulian karena ada ekspresi yang tidak menyenangkan. Secara konotasi, menunjukan secara tidak langsung perempuan menmiliki hati yang lemah lembut, dan penuh kepedulian.
Selain itu, penggunaan aksesoris di kepala, perhiasan ditelinga dan sebagainya merepresentasikan kebudayaan dari India. Hal ini juga didukung oleh adanya audio, tarian ramai-ramai, dan pakaian yang dipakai yang merupakan kebudayaan dari India.
Secara umum, iklan ini mempromosikan produknya dimana dapat menyelesaikan permasalahan sakit pinggang, punggung dan pegal linu. Namun, dalam pemaknaan melalui analisis semiotika, didapatkan adanya makna-makna yang berbeda dilihat dengan adanya dorongan secara tidak langsung kepada label-label yang dikonstuksikan oleh masyarakat seperti kesetaraan dari peran-peran sosial yang ada.
Sumber:
Akame Hiragi, 2018. Iklan Oskadon Sp - Pasar (2006, Full Version). https://youtu.be/rPCy1GXPCGU
Riza, P. 2016. Representation of Javanese Culture's Identity in the Television of Indonesia: The Semiotic Analysis of Indonesian Television Advertisement, Obat Batuk "Oskadon Pancen Oye", Rokok 76 Versi "JIN", Alang Sari Versi "Soimah", Kuku Bima Ener-G Versi "Mbah Maridjan". Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2428
Comentários