top of page
Writer's pictureBenedicta Wulan

Sensasi Iklan Sprite "Kenyataan Ramadan" dalam Membentuk Persepsi Konsumen

Iklan merupakan sebuah media yang menjadi penghubung antara konsumen dengan produk yang dijual oleh perusahaan. Terkadang iklan dianggap sebagai media yang paling ampuh untuk mendapatkan hati para konsumen. Perusahaan dalam membuat iklan untuk mendapatkan hati konsumen dapat menggunakan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan membentuk persepsi konsumen. Persepsi setiap konsumen memiliki perbedaan satu sama lain. Persepsi adalah bagaimana cara memandang dunia (Schifmann dan Kanuk, dalam Halimah, 2019).


Halimah (2019) mengungkapkan bahwa persepsi dapat muncul dikarenakan adanya sensasi. Sensasi adalah kegiatan merasakan atau sebagai penyebab munculnya keadaan emosi yang dibuat dalam iklan (Setiadi, 2013 dalam Halimah, 2019). Secara umum, sensasi diterima melalui stimulus atau sistem sensorik melalui setiap panca indera yang dimiliki manusia. Sistem stimulus yang menerima data ini kemudian diolah dan menginterpretasikan menjadi sebuah persepsi dan dapat membangkitkan pengalaman sensorik dari konsumen yang mengkonsumsi iklan. Dengan singkat, persepsi sendiri merupakan sebuah penilaian untuk menggambarkan objek dan memiliki pengaruh dalam mengambil keputusan konsumsi. Dari tulisan ini mencoba untuk melihat bagaimana iklan sprite membentuk persepsi konsumen dalam mengkonsumsi produk.



Iklan Sprite

sumber: youtube.com


Pada tulisan ini, penulis mengambil data untuk mengetahui persepsi konsumen dari iklan sprite "Kenyataan Ramadan" dengan melakukan wawancara pada beberapa mahasiswa. Dari hasil wawancara didapatkan sebagai berikut:


Subyek pertama dan kedua mengungkapkan bahwa tampilan iklan lumayan menarik perhatian, karena terlihat segar. Namun, pada saat lagi berpuasa iklan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan untuk melakukan pembelian produk, melainkan hanya ditonton saja. Karena bisa aja ada yang tidak tergoda haus selama bulan puasa, sekalipun minumannya sprite dikarenakan realitanya sprite sama dengan minuman soda lainnya hanya saja rasanya sodanya memang lebih ringan. Jikalaupun tergoda, biasanya lebih tergoda ke produk makanan, karena lapar seharian berpuasa. Kemudian, pada saat konsumen membutuhkan produk ini dan tidak dapat terpenuhi, biasanya berpindah mengganti produk lain yang memiliki fungsi yang sama.


Subyek ketiga dan keempat mengungkapkan bahwa tampilan iklan cukup menarik ketika melihat iklan minuman soda sprite karena terlihat enak. Saat sedang berpuasa, mungkin jika terdapat pengaruh karena pada saat puasa orang menahan haus kemudian membeli minuman tersebut namun semua itu tergantung pada individu dalam menahan godaan untuk minum. Realita dan iklan yang ditampilkan memiliki kesamaan karena rasanya yang sama namun pada iklan terlihat lebih memuaskan dan dirasa bahwa cara media untuk merepresentasikan produknya agar banyak yang membeli. Kemudian, pada saat konsumen membutuhkan produk ini dan tidak dapat terpenuhi, akan selalu mencoba varian minuman yang baru


Dari data yang telah diterima melalui waancara dengan beberapa mahasiswa didapatkan bahwa sensasi yang dibuat iklan atau penampilan yang menarik membuat adanya ketertarikan. Namun, iklan tersebut belum secara signifikan untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian produk sprite, terutama dihari raya. Kemudian, mereka berpendapat bahwa realita produk sudah sesuai dengan yang ada di iklan. Jika produk yang dicari oleh konsumen tidak terserida, maka akan mencoba varian lain.



Referensi

Halimah, N. 2019. PERSEPSI KONSUMEN TENTANG IKLAN KARTU SMARTFREN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah IAIN Metro). Institut Agama Islam Metro. https://repository.metrouniv.ac.id

19 views0 comments

Comments


bottom of page