Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri satu sama lain. Kehidupan manusia yang saling membutuhkan orang lain ini tidak hanya didasarkan untuk memenuhi kebutuhan primer semata-mata namun juga membutuhkan adanya komunikasi. Komunikasi yang dilakukan oleh manusia dipengaruhi oleh adanya latar belakang masing-masing setiap individu. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi dibutuhkan alat yang dapat menunjang kelancaran dari pesan yang akan disampaikan yaitu bahasa. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi juga dapat mempengaruhi orang lain. Pentingnya bahasa yang dapat mempengaruhi orang lain inilah dipakai dalam membuat sebuah iklan.
Iklan secara umum memberikan pengaruh pada masyarakat untuk dapat membeli produk yang diiklankan. Iklan dalam mengkomunikasikan sesuatu tidak hanya menggunakan bahasa sebagai sebuah alat, melainkan dapat berupa gambar, warna dan bunyi (Sobur, 2009 dalam Pujiati, 2015). Bahasa, gambar, warna dan bunyi inilah menjadi sebuah tanda yang ada dalam iklan. Tanda-tanda tersebut yang terdapat dalam iklan dapat dilakukan pengkajian menggunakan analisis semiotik.
Analisis semiotik (Little John & Foss, 2009 dalam Pujiati 2015) penting dilakukan agar dapat membantu dalam memahami pesan dan dalam menyampaikan pesan agar memiliki makna. Kaitan semiotika dengan iklan ini dapat berupa pemanfaatan analisis semiotika dalam mempengaruhi masyarakat untuk dapat mengkonsumsi produk yang diiklankan. Salah satu teori mengenai analisis semiotika adalah teori yang dikenalkan oleh Ferdinand de Saussure dengan melakukan pemisahan terhadap penanda dan petanda (Bertens, dalam Kusumastutie, et al. 2004).
Konsep penanda dilihat sebagai sebuah hal yang ditangkap oleh [ikiran masyarakat. Kemudian, petanda adalah sebuah makna yang ada dalam pikiran terhadap apa yang ditangkap. Berdasarkan hal tersebut, pada tulisan ini mencoba untuk menganalisis semiotika yang ada dalam iklan Torabika Creamy Latte – Kalo Ga Creamy? Di Creamy-in Aja.
Dari adanya analisis diatas dapat memperlihatkan dan membedakan apa yang menjadi tanda yang ditampilkan oleh iklan dan penanda yang dimaknai. Tanda-tanda yang ditampilkan oleh pengiklan seolah-olah membuat adanya imajinasi yang diciptakan tersendiri oleh para masyarakat yang mengkonsumsi iklan ini sehingga secara tidak langsung atau implisit, dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan transaksi pembelian produk tersebut. Namun, tidak semua tanda yang ditunjukkan dimaknai dengan adanya keinginan dari pengiklan untuk mempengaruhi konsumen, melainkan juga sebagai bentuk representasi dari kehidupan masyarakat sosial.
Daftar pustaka
Kusumastutie, N. S. dan Faturochman. Semiotika Untuk Analisis Gender Pada Iklan Televisi. Buletin Psikologi Tahun XII, (2, 105-120). Diakses melalui http://jurnal.ugm.ac.id
Pujiati, T. Analisis Semiotika Struktural Pada Iklan. Jurnal Sasindo Unpam, Vol. 3 (3, 1-22). Diakses melalui http://openjournal.unpam.ac.id
Comments